Permai99 QQOnline303 Pusatslot Kayatogel Kakekpro Link Alternatif Ghacor Rajaslotter
Media Periklanan Menurut Para Ahli

Media periklanan adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam dunia bisnis dan komunikasi modern. Media ini membantu perusahaan dan organisasi untuk mempromosikan produk, layanan, atau pesan mereka kepada khalayak yang lebih luas. Berbagai ahli telah memberikan pandangan mereka tentang media periklanan, konsepnya, dan peran pentingnya dalam ekonomi dan masyarakat. Dalam tulisan ini, kita akan menjelaskan pandangan beberapa ahli tentang media periklanan.

Philip Kotler

Philip Kotler, seorang guru besar di Northwestern University dan salah satu pakar pemasaran terkemuka di dunia, memberikan wawasan penting tentang media periklanan dalam teori pemasaran modern. Kotler berpendapat bahwa media periklanan adalah alat yang sangat penting dalam proses pemasaran dan komunikasi. Ia menekankan bahwa periklanan membantu menciptakan kesadaran tentang merek dan produk, menciptakan minat pelanggan potensial, mempengaruhi niat pembelian, dan akhirnya mendorong tindakan pembelian. Dalam pandangan Kotler, media periklanan adalah salah satu elemen pemasaran yang sangat penting yang membantu perusahaan mencapai tujuan bisnis mereka.

David Ogilvy

David Ogilvy, seorang legenda dalam industri periklanan, berpendapat bahwa periklanan yang baik harus didasarkan pada penelitian dan analisis konsumen yang mendalam. Ia menekankan bahwa pesan periklanan harus dibangun berdasarkan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan, keinginan, dan preferensi konsumen. Ogilvy juga menyoroti pentingnya kreativitas dalam periklanan, dan ia menciptakan iklan-iklan yang ikonik untuk merek-merek terkenal, seperti Rolls-Royce dan Hathaway Shirts.

Neil Postman

Neil Postman, seorang sarjana media terkenal, memiliki pandangan yang lebih kritis tentang media periklanan. Ia menganggap media periklanan sebagai bagian dari apa yang ia sebut “hantu telematika” atau pengaruh teknologi dan media massa yang dapat mengaburkan batas antara realitas dan hiburan. Postman mengingatkan kita tentang dampak media periklanan yang tidak hanya berpengaruh pada pasar, tetapi juga pada budaya dan masyarakat secara lebih luas. Ia berpendapat bahwa iklan seringkali berkontribusi pada degradasi kualitas informasi dan pemahaman yang lebih dalam.

Marshall McLuhan

Marshall McLuhan, seorang ahli komunikasi terkenal, terkenal dengan ungkapannya, “The medium is the message.” Dalam pandangannya, media periklanan tidak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga membentuk cara kita memahami dunia. McLuhan mengklaim bahwa media, termasuk iklan, memiliki kemampuan untuk mengubah cara kita berpikir, berinteraksi, dan menginterpretasikan informasi. Ia menekankan peran periklanan dalam mengubah budaya dan masyarakat.

John Wanamaker

John Wanamaker adalah seorang pengusaha dan tokoh bisnis yang terkenal pada abad ke-19. Ia sering dianggap sebagai salah satu pelopor periklanan modern. Wanamaker dikenal karena pernyataannya, “Half the money I spend on advertising is wasted; the trouble is, I don’t know which half.” Pernyataan ini mencerminkan tantangan dalam mengukur efektivitas periklanan, yang masih menjadi masalah yang relevan hingga saat ini. Wanamaker merasa sulit untuk mengukur secara akurat bagian mana dari anggaran periklanannya yang memberikan hasil positif.

Herbert Simon

Herbert Simon, seorang ilmuwan sosial dan ekonomi, memberikan pandangan yang lebih akademis tentang periklanan. Ia mengembangkan teori “bounded rationality,” yang menyatakan bahwa manusia memiliki keterbatasan dalam pengambilan keputusan dan seringkali membuat keputusan yang rasional dalam kondisi yang tidak ideal. Dalam konteks periklanan, Simon menyatakan bahwa iklan berperan dalam menyederhanakan informasi dan membantu konsumen mengatasi keterbatan penalaran mereka.

Jean Kilbourne

Jean Kilbourne adalah seorang ahli psikologi dan aktivis sosial yang dikenal karena penelitiannya tentang citra tubuh dalam periklanan. Kilbourne berpendapat bahwa iklan seringkali menggunakan gambar dan pesan yang merusak citra tubuh, khususnya citra tubuh perempuan. Ia mendukung pentingnya pemahaman kritis tentang iklan dan dampaknya terhadap persepsi diri dan budaya.

Naomi Klein

Naomi Klein adalah seorang penulis dan aktivis yang terkenal dengan bukunya yang kontroversial, “No Logo.” Ia mengkritik peran perusahaan besar dan merek global dalam periklanan modern. Klein berpendapat bahwa perusahaan seringkali menciptakan budaya konsumsi yang mengaburkan identitas individu dan mengorbankan nilai-nilai sosial. Ia mengajak konsumen untuk lebih kritis terhadap iklan dan merek yang mereka konsumsi.

Sherry Turkle

Sherry Turkle, seorang ahli psikologi dan penulis, mengkaji bagaimana teknologi dan media sosial memengaruhi interaksi manusia. Ia berpendapat bahwa periklanan, khususnya dalam bentuk iklan online, telah menjadi semakin personal dan cenderung memanfaatkan data pribadi pengguna. Turkle menyuarakan keprihatinan tentang hilangnya privasi dan akibat sosial dari iklan yang sangat terpersonal.

Jay Chiat

Jay Chiat adalah seorang tokoh dalam industri periklanan yang mendirikan Chiat/Day, salah satu agen periklanan terkemuka. Ia mendorong ide inovasi dan kreativitas dalam periklanan. Chiat adalah penggemar kampanye-kampanye periklanan yang berani dan mencolok, seperti kampanye iklan “1984” untuk Apple. Ia melihat periklanan sebagai sarana untuk menciptakan perubahan budaya dan mengejar inovasi.

Rosser Reeves

Rosser Reeves, seorang pakar periklanan, dikenal dengan konsep “Unique Selling Proposition” (USP) dalam periklanan. Reeves berpendapat bahwa setiap iklan harus memiliki tawaran yang unik dan menonjol yang membedakan produk atau layanan dari pesaing. Ia mendukung pendekatan iklan yang bersifat langsung dan berfokus pada keunggulan produk.

Edward Bernays

Edward Bernays, yang sering disebut sebagai “bapak hubungan masyarakat,” adalah salah satu tokoh terpenting dalam sejarah periklanan dan komunikasi. Ia mengembangkan konsep “engineered consent,” yang berarti menciptakan persetujuan atau dukungan publik melalui teknik-teknik psikologis dan komunikasi. Bernays adalah pionir dalam menggunakan penelitian dan psikologi untuk memahami perilaku konsumen dan memengaruhi opini publik.

Seth Godin

Seth Godin adalah seorang penulis dan pemasar terkenal yang telah menulis banyak buku tentang pemasaran dan periklanan. Ia mendukung gagasan pemasaran berbasis izin, di mana konsumen memberikan izin kepada pemasar untuk berkomunikasi dengan mereka. Godin berpendapat bahwa periklanan harus relevan, berarti, dan menciptakan hubungan antara merek dan konsumen.

Joseph Nye

Joseph Nye adalah seorang ahli dalam studi hubungan internasional yang mengembangkan konsep “soft power.” Dalam konteks media periklanan, Nye menekankan peran iklan dalam membentuk citra dan reputasi suatu negara atau merek. Ia berpendapat bahwa periklanan dapat menjadi alat yang kuat dalam diplomasi budaya dan memengaruhi persepsi global terhadap suatu entitas.

Theodore Levitt

Theodore Levitt, seorang profesor di Harvard Business School, terkenal dengan artikelnya “Marketing Myopia,” yang menekankan pentingnya orientasi pelanggan dan pemahaman tentang kebutuhan pasar. Dalam pandangannya, iklan harus didasarkan pada pemahaman yang dalam tentang konsumen dan bukan hanya fokus pada promosi produk.

Don Schultz

Don Schultz adalah seorang pakar pemasaran yang dikenal dengan konsep “integrated marketing communications” (IMC). Schultz berpendapat bahwa periklanan harus diintegrasikan dengan komunikasi pemasaran lainnya, seperti PR, promosi, dan penjualan, untuk mencapai hasil yang optimal. Ia mendorong koordinasi semua aspek komunikasi pemasaran untuk menciptakan pesan yang konsisten dan efektif.

Marshall Sylver

Marshall Sylver, seorang hipnoterapis dan pemasar, telah menciptakan pendekatan unik dalam periklanan. Ia menggunakan hipnosis untuk memengaruhi perilaku konsumen dalam iklan-iklannya. Meskipun pendekatannya kontroversial, ia telah menciptakan iklan yang mengundang perhatian dengan menggunakan teknik hipnotis.

Brian Solis

Brian Solis adalah seorang analis teknologi dan pemasar yang menyoroti peran media sosial dalam periklanan modern. Ia berpendapat bahwa media sosial telah mengubah lanskap periklanan dengan memungkinkan interaksi langsung antara merek dan konsumen. Solis mendorong merek untuk lebih terlibat dan mendengarkan audiens mereka di media sosial.

Daniel Kahneman dan Amos Tversky

Meskipun bukan pakar periklanan secara langsung, Daniel Kahneman dan Amos Tversky adalah dua ilmuwan yang mengubah pemahaman kita tentang cara manusia membuat keputusan. Mereka mengembangkan konsep “prospek teori” yang menekankan pentingnya psikologi dalam pengambilan keputusan ekonomi. Dalam konteks media periklanan, pemahaman tentang bagaimana orang berpikir dan merasa saat menerima pesan periklanan adalah kunci untuk menciptakan iklan yang efektif.

Al Ries dan Jack Trout

Al Ries dan Jack Trout adalah penulis yang terkenal dengan buku “Positioning: The Battle for Your Mind.” Mereka mendukung konsep positioning dalam periklanan, yaitu menciptakan citra yang kuat dan unik untuk merek dalam benak konsumen. Ries dan Trout menekankan pentingnya mendefinisikan dan mempertahankan posisi yang kuat di pikiran konsumen.

Jean Baudrillard

Jean Baudrillard adalah seorang filsuf dan sosiolog Prancis yang dikenal dengan konsep “hyperreality.” Ia berpendapat bahwa media periklanan dan konsumsi telah menciptakan realitas yang tidak terpisahkan dari realitas asli. Baudrillard merenungkan bagaimana iklan dan media menciptakan citra dan representasi yang melebihi realitas itu sendiri.

Richard Schmalensee

Richard Schmalensee adalah seorang ekonom yang telah mengkaji peran media periklanan dalam ekonomi. Ia menyoroti pentingnya persaingan di pasar periklanan dan dampaknya terhadap harga, inovasi, dan keputusan konsumen.

Douglas Rushkoff

Douglas Rushkoff adalah seorang penulis dan analis media yang telah mengkaji dampak teknologi dan media digital pada periklanan. Ia berpendapat bahwa periklanan digital telah mengubah dinamika hubungan antara merek dan konsumen. Rushkoff mendorong pemasar untuk berpikir lebih kreatif dan responsif dalam lingkungan digital yang berubah dengan cepat.

Ivan Pavlov

Ivan Pavlov, seorang ahli dalam psikologi perilaku dan pelopor dalam penelitian kondisioning klasik, memberikan wawasan tentang bagaimana iklan dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Teori kondisioning yang ia kembangkan dapat diterapkan dalam periklanan untuk menciptakan respons positif terhadap merek dan produk.

Herbert Marshall McLuhan

Herbert Marshall McLuhan, seorang ahli komunikasi dan filsuf media, terkenal dengan ungkapannya, “The medium is the message.” Ia berpendapat bahwa media periklanan bukan hanya sarana penyampaian pesan, tetapi juga mempengaruhi bagaimana pesan tersebut dipahami. Dalam pandangan McLuhan, iklan dapat membentuk pemikiran dan budaya manusia.

Daniel Pink

Daniel Pink, seorang penulis dan pakar dalam ilmu perilaku, menyoroti pentingnya memahami motivasi dan perilaku konsumen dalam periklanan. Ia berpendapat bahwa periklanan yang efektif harus memahami kebutuhan psikologis konsumen dan mengaktifkan motivasi mereka.

Charles Saatchi

Charles Saatchi adalah seorang tokoh dalam industri periklanan dan pendiri Saatchi & Saatchi, salah satu agen periklanan terbesar di dunia. Ia mendorong pendekatan kreatif dalam periklanan dan mengakui pentingnya iklan dalam memengaruhi opini dan perilaku konsumen.

Jean-Jacques Rousseau

Meskipun bukan seorang ahli periklanan, Jean-Jacques Rousseau adalah seorang filsuf dan pemikir sosial yang mempertimbangkan pengaruh periklanan dalam masyarakat. Ia menganggap iklan sebagai salah satu alat yang digunakan oleh kekuatan komersial untuk menggiring masyarakat ke dalam konsumsi berlebihan dan menciptakan ketidakbahagiaan.

William Bernbach

William Bernbach adalah seorang tokoh dalam dunia periklanan yang terkenal dengan pendekatan kreatif dan inovatifnya. Ia adalah salah satu pendiri agen periklanan Doyle Dane Bernbach (DDB) dan memimpin pembuatan iklan-iklan yang mencolok dan inovatif, seperti kampanye “Think Small” untuk Volkswagen.

Leo Burnett

Leo Burnett adalah pendiri agen periklanan Leo Burnett Worldwide dan dikenal dengan konsep “The Big Idea” dalam periklanan. Ia mendorong ide bahwa iklan harus menciptakan pesan yang kuat dan berarti untuk konsumen. Ia juga menciptakan karakter-karakter ikonik dalam iklan, seperti Tony the Tiger dan the Jolly Green Giant.

Kesimpulannya, media periklanan adalah aspek penting dalam komunikasi modern dan memainkan peran utama dalam mempengaruhi opini, perilaku, dan budaya. Berbagai ahli dalam berbagai bidang telah memberikan pandangan mereka tentang media periklanan, dari segi teori pemasaran hingga dampak budaya dan etika. Memahami beragam perspektif ini dapat membantu para profesional periklanan dan pemasar untuk merancang kampanye yang efektif dan memahami peran penting iklan dalam masyarakat kontemporer.

By admin